Dokter penyakit dalam sebut lansia mengompol bukan kondisi wajar

Dokter penyakit dalam sebut lansia mengompol bukan kondisi wajar

Dokter penyakit dalam sebut lansia mengompol bukan kondisi wajar

Mengompol atau enuresis merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat mengontrol buang air kecil saat tidur. Meskipun sering kali dianggap sebagai hal yang wajar pada anak-anak, namun jika kondisi ini terjadi pada orang dewasa terutama lansia, maka hal tersebut tidaklah normal.

Dokter penyakit dalam seringkali menangani kasus mengompol pada lansia. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan kesehatan, efek samping obat-obatan, atau gangguan mental seperti demensia. Oleh karena itu, penting bagi lansia yang mengalami mengompol untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Mengompol pada lansia bukanlah kondisi yang bisa diabaikan begitu saja. Selain dapat mengganggu kualitas hidup dan kesehatan lansia itu sendiri, mengompol juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih dan gangguan tidur. Oleh karena itu, penanganan yang tepat perlu segera dilakukan.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi mengompol pada lansia antara lain adalah dengan melakukan terapi perilaku, terapi obat-obatan, dan terapi fisik. Terapi perilaku meliputi latihan kandung kemih, menghindari minuman berkafein, dan mengatur jadwal buang air kecil. Sedangkan terapi obat-obatan dapat diberikan untuk mengurangi produksi urine pada malam hari. Terapi fisik seperti senam kegel juga dapat membantu menguatkan otot-otot panggul dan kandung kemih.

Sebagai keluarga atau orang terdekat, kita juga perlu memberikan dukungan dan pengertian kepada lansia yang mengalami mengompol. Jangan menganggap remeh kondisi ini dan selalu ajak mereka untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan penanganan yang tepat dan dukungan yang cukup, mengompol pada lansia bisa diatasi dan kualitas hidup mereka pun dapat meningkat.