Sejarah Candi Kalasan, salah satu peninggalan tertua di Yogyakarta
Candi Kalasan adalah salah satu peninggalan sejarah yang sangat penting di Yogyakarta. Candi ini merupakan salah satu candi Hindu tertua yang masih ada hingga saat ini. Candi Kalasan terletak di Desa Kalasan, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Candi Kalasan dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh Raja Mataram yang bernama Rakai Panangkaran. Candi ini awalnya dibangun sebagai tempat peribadatan untuk Dewi Tara, yang merupakan dewi penjaga kelahiran dalam agama Hindu. Hal ini terbukti dari relief-relief yang ada di dinding candi yang menggambarkan Dewi Tara.
Candi Kalasan memiliki arsitektur yang sangat indah dan megah. Candi ini terbuat dari batu bata merah dan memiliki bentuk yang unik, yaitu berbentuk persegi panjang dengan atap berundak. Selain itu, candi ini juga memiliki relief-relief yang sangat halus dan detail yang menggambarkan kisah-kisah dari agama Hindu.
Selain sebagai tempat peribadatan, Candi Kalasan juga digunakan sebagai tempat penyimpanan arca-arca dewa-dewi Hindu. Beberapa arca yang ditemukan di Candi Kalasan antara lain adalah arca Dewi Tara, arca Ganesha, dan arca Agastya.
Pada masa penjajahan Belanda, Candi Kalasan mengalami kerusakan yang cukup parah. Namun, pada tahun 1918, pemerintah Belanda melakukan restorasi dan pemugaran terhadap candi ini. Sejak saat itu, Candi Kalasan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang populer di Yogyakarta.
Sebagai salah satu peninggalan sejarah yang sangat berharga, Candi Kalasan harus dijaga dan dilestarikan dengan baik agar dapat dinikmati oleh generasi masa depan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus menjaga dan merawat Candi Kalasan agar tetap lestari dan dapat terus menjadi saksi bisu dari masa kejayaan peradaban Hindu di Yogyakarta.