Menbud optimistis Indonesia bisa jadi negeri dengan seribu museum
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Menbudristek) Nadiem Makarim optimistis bahwa Indonesia bisa menjadi negeri dengan seribu museum. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Indonesia Museum Summit 2021 yang digelar secara virtual pada Kamis (20/5).
Menurut Nadiem, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara dengan ribuan museum yang tersebar di berbagai daerah. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam dan beraneka ragam. Dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Rote, setiap daerah memiliki kekayaan budaya yang patut dipertahankan dan dipromosikan melalui museum.
Nadiem juga menekankan pentingnya peran museum dalam melestarikan warisan budaya dan sejarah bangsa. Dengan adanya museum, generasi muda dapat belajar dan mengenal lebih dekat tentang asal usul dan perkembangan budaya Indonesia. Museum juga menjadi tempat yang inspiratif dan edukatif bagi masyarakat dalam memahami sejarah dan nilai-nilai budaya yang ada.
Selain itu, Nadiem juga menyoroti pentingnya digitalisasi museum sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan koleksi-koleksi berharga yang ada. Dengan digitalisasi, museum dapat diakses oleh masyarakat secara online dan menjadi lebih inklusif bagi semua kalangan.
Dalam upaya mewujudkan visi Indonesia sebagai negeri dengan ribuan museum, Nadiem mengajak semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk berperan aktif dalam pengembangan museum di Indonesia. Dengan kerja sama yang baik, Indonesia dapat menjadi negara yang kaya akan museum dan menjadi destinasi wisata budaya yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Indonesia Museum Summit 2021 sendiri bertujuan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, museum, akademisi, dan masyarakat dalam upaya mengembangkan museum di Indonesia. Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk mempercepat pembangunan museum di tanah air dan menjadikan Indonesia sebagai negeri dengan ribuan museum yang membanggakan.