Kenapa Surabaya dijuluki “Kota Pahlawan”? Ini sejarahnya
Surabaya, salah satu kota di Indonesia yang terkenal dengan julukan “Kota Pahlawan”. Julukan ini tidak diberikan begitu saja, melainkan memiliki sejarah panjang dan berdarah yang membuat Surabaya layak mendapat gelar tersebut.
Sejarah julukan “Kota Pahlawan” bagi Surabaya bermula dari peristiwa Pertempuran Surabaya pada tahun 1945. Pada saat itu, Indonesia baru saja memproklamasikan kemerdekaannya dan tentara Sekutu yang hendak menguasai kembali Indonesia. Tentara Sekutu tersebut mencoba merebut kembali Surabaya sebagai bagian dari upaya mereka untuk menguasai kembali Indonesia.
Namun, warga Surabaya tidak tinggal diam melihat kedatangan tentara Sekutu. Mereka bersatu padu dan memberikan perlawanan sengit terhadap tentara Sekutu. Pertempuran pun terjadi di berbagai tempat di Surabaya, termasuk di daerah Sutos, Gubeng, dan Simpang Darmo. Warga Surabaya yang terdiri dari pemuda, ibu-ibu, dan bahkan anak-anak turut berperang melawan tentara Sekutu.
Pertempuran Surabaya berlangsung selama 3 minggu dan memakan banyak korban jiwa di kedua belah pihak. Meskipun akhirnya tentara Sekutu berhasil merebut kembali Surabaya, namun semangat perlawanan warga Surabaya tetap dikenang hingga sekarang. Mereka dianggap sebagai pahlawan yang rela berkorban demi menjaga kemerdekaan Indonesia.
Sejak saat itu, Surabaya dijuluki sebagai “Kota Pahlawan” sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan dan pengorbanan warga Surabaya dalam melawan penjajah. Julukan ini menjadi identitas dan kebanggaan bagi masyarakat Surabaya, yang selalu mengingat kembali sejarah perjuangan mereka setiap tahun pada tanggal 10 November yang merupakan hari pahlawan.
Dengan julukan “Kota Pahlawan”, Surabaya tidak hanya dikenal sebagai kota yang memiliki sejarah perjuangan yang gemilang, namun juga sebagai kota yang penuh semangat dan keberanian. Semangat perjuangan warga Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus memperjuangkan nilai-nilai kejuangan dan kebebasan.