Kanker anak lebih sering ditemukan stadium akhir dibanding pada dewasa
Kanker anak merupakan salah satu penyakit yang sering kali mengejutkan dan menyedihkan bagi banyak orang. Kanker pada anak-anak sering kali ditemukan pada stadium akhir, yang membuat proses pengobatan menjadi lebih sulit dan berisiko tinggi. Hal ini berbeda dengan kanker pada dewasa yang seringkali dapat ditemukan pada stadium awal.
Menurut data dari International Childhood Cancer Day, kanker anak merupakan penyebab kematian kedua terbanyak pada anak-anak di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah kurangnya kesadaran akan gejala kanker pada anak, serta sulitnya mendeteksi kanker pada anak karena gejalanya seringkali mirip dengan penyakit lain.
Selain itu, keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan dan diagnosa yang tepat juga menjadi faktor utama mengapa banyak kanker anak ditemukan pada stadium akhir. Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa gejala yang dialami anak mereka sebenarnya merupakan tanda-tanda kanker, sehingga mereka seringkali datang ke dokter terlambat.
Penting bagi orang tua untuk selalu waspada terhadap gejala yang dialami anak mereka, seperti penurunan berat badan yang drastis, pembengkakan yang tidak wajar, demam yang tidak kunjung sembuh, dan rasa sakit yang terus-menerus. Jika anak mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosa yang tepat dan pengobatan yang diperlukan.
Pemerintah juga perlu turut serta dalam meningkatkan kesadaran akan kanker anak, serta menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses bagi semua lapisan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan jumlah kasus kanker anak yang ditemukan pada stadium akhir dapat diminimalisir, sehingga proses pengobatan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan hasil yang lebih baik.