Flourida di air minum dikhawatirkan sebabkan skor IQ anak jadi rendah
Fluorida di air minum telah menjadi perdebatan yang panjang di berbagai negara termasuk di Indonesia. Banyak penelitian mengungkapkan bahwa paparan fluorida dalam jangka panjang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan, terutama pada perkembangan otak dan kognitif anak-anak.
Salah satu dampak yang paling sering dikaitkan dengan paparan fluorida adalah penurunan skor IQ anak. Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Toronto menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah dengan kandungan fluorida tinggi dalam air minum mereka memiliki skor IQ yang lebih rendah daripada anak-anak yang tinggal di daerah dengan kandungan fluorida rendah.
Penelitian ini juga menemukan bahwa paparan fluorida pada janin dalam kandungan juga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan otak. Anak-anak yang terpapar fluorida dalam rahim ibu mereka cenderung memiliki masalah kognitif dan gangguan belajar yang lebih sering.
Di Indonesia sendiri, masalah fluorida dalam air minum masih belum menjadi perhatian yang serius. Banyak daerah di Indonesia yang masih memiliki kandungan fluorida tinggi dalam air minum mereka, tanpa adanya upaya untuk mengurangi paparannya. Padahal, masalah ini sangat penting untuk diperhatikan mengingat dampak negatif yang bisa terjadi terhadap generasi masa depan.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap masalah fluorida dalam air minum. Upaya-upaya perbaikan seperti pengolahan air minum yang lebih baik, edukasi masyarakat tentang bahaya fluorida, dan penelitian lebih lanjut tentang dampaknya perlu dilakukan secara serius. Kesehatan dan perkembangan anak-anak adalah investasi masa depan yang tidak boleh diabaikan.